Monday, April 9, 2018


Cara Menerapkan Perilaku Hidup Sehat
April,Ruteng,Manggarai,Flores,NTT

Cara Menerapkan Perilaku Hidup Sehat - Dalam menjalani hidup sehari-hari, sebaiknya kita selalu mengedepankan kesehatan jasmani. Begitu pentingnya kesehatan sehingga ada orang yang rela membayar milyaran rupiah untuk kesehatan dirinya di saat sedang sakit. Untuk itu, agar hidup selalu sehat, Anda harus menerapkan pola hidup sehat. Berikut ini beberapa pola hidup sehat yang harus dilakukan.

1.   Tidak Merokok
Jangan malu jika Anda tidak merokok lantas dicap tidak maco oleh teman-teman. Justru sebaliknya,  jika kamu merokok, malah akan menimbulkan risiko yang buruk. Di samping harus mengeluarkan biaya untuk membeli rokok, kamu akan menanggung akibatnya di kemudian hari. Sudah  jelas bahwa merokok dapat merugikan kesehatan.

2.   Tidak Melakukan Hubungan Seks Bebas 
Seks  merupakan  kebutuhan  biologis makhluk hidup.  Seks  tidak dilarang  asalkan dilakukan setelah menikah. Melakukan seks bebas memiliki bahaya yang sangat dahsyat. 

Dampak dari melakukan seks bebas adalah sebagai berikut.

  • Berdosa besar kepada Tuhan
  • Hamil di luar nikah dan pihak laki-laki lari dari tanggung jawab
  • Terkena penyakit menular seperti AIDS yang belum ada obatnya
  • Dikucilkan dari pergaulan dan masyarakat
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgsmuVEE6EbXRd9gFzL7oRs6LTB5BBf33z_qw_CJpdOx5_9cdF3_-DnlZc-bj0ek36TK0SLP_B3xMu9QVvSd3PQr8uwfEb1UHFzSx4ymbWsvKKKB2BgIn7lUT9R5FnxTb54yrtqKdcCUU/s1600/Rokok+tidak+baik+bagi+kesehatan.jpg

Gambar: Rokok tidak baik bagi kesehatan

3.   Mengonsumsi Makanan yang Sehat
Makanan yang enak belum tentu menyehatkan. Banyak makanan serta minuman yang berbahaya dan tidak sehat apabila dikonsumsi. Contohnya, penggunaan boraks dan formalin sebagai pengawet makanan dan minuman yang seharusnya digunakan untuk mengawetkan mayat.

Janganlah jajan sembarangan. Usahakan membeli makanan di tempat yang terjamin kesehatannya.  Jangan mudah  tergoda dengan  iklan di  televisi,  radio, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya. Makanlah makanan dan minuman yang bergizi yang disesuaikan dengan kondisi tubuh, aktivitas, serta usia Anda. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUiggxuViTijSUV4dYxQpcvvX5kfrftokWu6e2HRWxCawDHF0J8h3AH_nnfweEqZjcEksH2qp_zfhTnWeJwKgagYVvm2NhMD6EcAtQSEv-Vh22I4VS0XSqkrvIPIP_y_mH64bkFmMy4X8/s1600/Makanan+sehat.jpg

Gambar: Makanan sehat

Makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang adalah kebiasaan yang  baik.  Jangan pernah  lupa dengan pedoman  empat sehat lima sempurna.  Makan dengan asupan gizi seimbang merupakan modal hidup sehat yang sangat berharga.

4.   Menjaga Kebersihan Diri dan Lingkungan
Kebersihan diri sendiri perlu diperhatikan dan dijaga dengan baik. Jagalah kerapian dan kebersihan badan, seperti kebersihan rambut, kuku, wajah, mata, telinga, kulit, mulut, gigi, dan tangan. Hindari bertukar peralatan mandi, rias, kesehatan, pakaian pribadi dengan orang lain karena mungkin dapat menularkan penyakit yang berbahaya.


Jaga kebersihan lingkungan dari sampah dan gangguan penyakit lingkungan karena  lingkungan dapat memengaruhi kesehatan  tubuh Anda. Sampah yang menumpuk dan membusuk mengeluarkan bau yang tidak sedap dan merupakan sumber penyakit. 

5.   Berolahraga dan Memeriksa Kesehatan secara Berkala
Berolahraga secara teratur dapat memacu kerja jantung, pernapasan, dan peredaran darah menjadi lebih baik. Biasakan berolahraga setiap hari dengan melakukan kegiatan yang ringan seperti berjalan kaki,  senam,  fitnes, joging, bersepeda, atau melakukan olahraga penuh seperti permainan badminton, sepak bola, lari maraton, tenis, dan bola basket.

Selain berolahraga, periksakan kesehatan secara berkala ke dokter. Dengan demikian, jika ada penyakit atau kelainan, dapat terdeteksi lebih cepat sehingga pengobatan pun tidak akan memakan banyak biaya, waktu, dan tenaga.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjK5YLLRHg8P2R4Jj84M_2AvXkMLUklGAK397XAZsZU-O6pRbq6mVnZiAYyQQ9m5SXTEO1Ndtrp9h5a-TQI6kBTrcOTxjc201XYhAeuSg2yR6VfEpnBDZqpTan0-dV0K4x74fmOb0btrfM/s1600/Memeriksakan+diri+ke+dokter+sebaiknya+dilakukan+secara+rutin.jpg

Gambar: Memeriksakan diri ke dokter sebaiknya dilakukan secara rutin


6.   Menghindari Stres
Stres atau frustasi dapat menurunkan kualitas mental dan fisik. Hindari stres dengan cara mendengarkan musik, bermain video game, berolahraga, curhat, atau berjalan-jalan ke objek wisata. Intinya,  jalani hidup dengan santai. Jika ada masalah, segera selesaikan agar tidak berlarut-larut sehingga dapat memicu timbulnya stres. Usahakan istirahat yang cukup dan perbanyak berdoa kepada Tuhan. 

Cara Melakukan Penyelamatan Kecelakaan di Air

Ditulis oleh : Admin
http://kumpulblogger.com/samples/ardhosting2016_300x250.gif
Kecelakaan bisa terjadi di mana saja, termasuk di kolam renang. Kecelakaan juga bisa terjadi sewaktu-waktu sehingga Anda perlu siaga dan siap melakukan tindakan pertolongan atau penyelamatan terhadap korban. Itulah sebabnya pengetahuan tentang penyelamatan di air harus Anda pahami dengan baik

1.  Penyebab Kecelakaan
Kecelakaan dapat terjadi karena beberapa faktor. Anda harus dapat memahami beberapa hal yang dapat menyebabkan kecelakaan, sehingga Anda dapat bertindak lebih hati-hati. Beberapa kecelakaan dapat terjadi karena kurangnya keterampilan, pengetahuan, pengawasan, kehati-hatian, dan  juga karena keadaan fisik yang kurang baik. Beberapa penyebab kecelakaan di air antara lain sebagai berikut.
  • Tidak melakukan pemanasan (warming up) sebelum latihan berenang.
  • Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
  • Tidak menguasai teknik berenang yang baik.
  • Terlalu lelah atau terlalu lama berenang.
  • Sarana dan prasarana kolam yang kurang memadai.


2.  Cara-Cara Menghindari Kecelakaan 
Berikut ini beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar terhindar dari kecelakaan saat berada di kolam renang.
  • Mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang. 
  • Menggunakan peralatan berenang yang baik.
  • Lakukan pemanasan yang cukup sebelum berenang.
  • Menguasai salah satu teknik berenang atau minimal teknik mengapung di air.
  • Melakukan sarapan atau makan minimal 2 jam sebelum latihan berenang.
  • Lebih berhati-hati dalam berenang.
  • Menghindari latihan renang yang berlebihan atau terlalu lelah.


3.  Bentuk-Bentuk Pertolongan 
Pertolongan yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan korban.

a.   Pertolongan pada korban yang masih dalam keadaan sadar 
Anda dapat memberikan pertolongan dengan cara berikut.
  1. Memberikan pertolongan dengan peralatan yang tersedia seperti ban dan pelampung atau barang lain yang dapat terapung. Penggunaannya diikatkan pada seutas tali sehingga mudah ditarik. 
  2. Melakukan pertolongan langsung kepada korban jika korban berada dalam dasar kolam atau terapung-apung di permukaan air.
  3. Jika korban masih dapat menggerakkan anggota tubuh (akibat tidak lancar berenang), pertolongan dapat dilakukan dengan mendorong tubuh korban ke arah sisi kolam secara perlahan-lahan.

Penyelamatan di Air

Gambar: Pertolongan dengan menggunakan ban

b.   Pertolongan pada korban dalam keadaan tidak sadar
Kita dapat menolong korban yang tidak sadar dengan cara-cara berikut.
  1. Pada korban yang masih di air, dapat dilakukan  back stroke saving action, yaitu penolong berenang dalam keadaan terlentang dengan melakukan gerak kaki seperti gaya katak dan memposisikan tubuh di bawah korban. Posisikan korban dalam keadaan berbaring, muka dan hidung korban berada di permukaan air dengan salah satu lengan atau kedua lengan menarik dagu korban. Lakukan gerakan renang secara perlahan-lahan ke tepi.
  2. Pada korban yang telah diangkat ke tepi dan ditempatkan pada tempat yang nyaman, lakukan penyelamatan dengan Sistem Resusitasi Jantung dan Paru (RJP).


Pertolongan resusitasi jantung paru dilakukan dengan tindakan penanganan sebagai berikut.
  • Memastikan ketidaksadaran
Periksa keadaan korban. Dengan menepuk atau menggoyangkan korban dengan pelan dan berteriaklah, “Apa kau baik-baik saja?” Setelah korban dipastikan tidak sadar, lakukan tindakan membuka jalan napas dan memeriksa pernapasan dan sirkulasi. 


  • Membuka jalan napas 
Sebagian besar masalah jalan napas disebabkan oleh lidah. Ketika kepala tertekuk ke depan, terutama ketika korban berbaring terlentang, lidah dapat menutupi jalan napas. 

  • Menentukan hilangnya pernapasan 
Tentukan hilangnya pernapasan dengan metode melihat-mendengarkan-merasakan. Tempatkan telinga Anda di samping hidung dan mulut korban dengan wajah menghadap dadanya. Lihat kenaikan dan penurunan dada. Dengarkan dan rasakan udara yang keluar dari mulut atau hidung. Lakukan pemeriksaan ini maksimal dalam waktu 10 detik. Korban yang bernapas dengan baik tidak memerlukan resusitasi.

  • Memberikan bantuan pernapasan
Jika korban tidak bernapas, berikan pernapasan bantuan sebanyak 2 kali masing-masing pemberian selama 1 detik atau lebih dengan jeda untuk pengambilan napas. Berikan dua napas dengan volume yang cukup untuk membuat dada naik. Jika pernapasan pertama tidak berhasil, ubah posisi kepala korban sebelum mencoba napas kedua. 

  • Pemeriksaan denyut nadi 
Setelah memberikan 2 kali pernapasan bantuan, langkah selanjutnya adalah menentukan hilangnya denyut nadi. Taruh ujung jari telunjuk dan jari tengah Anda bersamaan ke sisi leher korban. Jika korban mempunyai denyut nadi namun tidak bernapas, lakukan bantuan pernapasan. Pada korban dewasa, dilakukan sebanyak 10 – 12 kali per menit (atau tiap 5 – 6 detik), bayi atau anak-anak sebanyak 12 – 20 kali per menit (tiap 3 – 5 detik) dan periksa nadi setiap 2 menit. 
  • Tindakan pijat jantung dan pemberian napas buatan
    Jika korban tidak memiliki denyut nadi, mulai lakukan RJP, yaitu dengan meletakkan tumit tangan di atas permukaan dinding dada. Tekanan berasal dari tubuh, dengan meluruskan tangan. Tekanan dilakukan ke arah jantung. Frekuensi yang dilakukan adalah 60 – 70 kali per menit. Kompresi harus disertai dengan napas buatan. Jika penolong dua orang, maka pijat dan pemberian napas buatan dilakukan dengan  frekuensi  15:2. Pemijatan  jantung  luar  ini harus  juga diselingi pemeriksaan denyut nadi setiap dua menit. Pertolongan harus dihentikan jika kondisi penolong kelelahan atau ada petugas gawat darurat yang datang.



Penyelamatan di Air

Gambar: Resusitasi Jantung Paru (RJP)



No comments:

Post a Comment

MODUL AJAR PJOK SD FASE B KELAS IV MATERI 1.5

  MODUL AJAR PJOK SD FASE B KELAS IV   Penyusun : Jenjang Sekolah : SD K KA REDONG Kelas : IV Materi : 1.5 A...