Cara Menerapkan Perilaku Hidup Sehat
April,Ruteng,Manggarai,Flores,NTT
Cara Menerapkan Perilaku Hidup Sehat
- Dalam menjalani hidup sehari-hari, sebaiknya kita selalu mengedepankan
kesehatan jasmani. Begitu pentingnya kesehatan sehingga ada orang yang rela
membayar milyaran rupiah untuk kesehatan dirinya di saat sedang sakit. Untuk
itu, agar hidup selalu sehat, Anda harus menerapkan pola hidup sehat. Berikut
ini beberapa pola hidup sehat yang harus dilakukan.
1. Tidak Merokok
Jangan malu jika Anda tidak merokok
lantas dicap tidak maco oleh teman-teman. Justru sebaliknya, jika kamu merokok, malah akan menimbulkan
risiko yang buruk. Di samping harus mengeluarkan biaya untuk membeli rokok,
kamu akan menanggung akibatnya di kemudian hari. Sudah jelas bahwa merokok dapat merugikan kesehatan.
2. Tidak Melakukan
Hubungan Seks Bebas
Seks
merupakan kebutuhan biologis makhluk hidup. Seks
tidak dilarang asalkan dilakukan
setelah menikah. Melakukan seks bebas memiliki bahaya yang sangat
dahsyat.
Dampak dari melakukan seks bebas
adalah sebagai berikut.
- Berdosa besar kepada Tuhan
- Hamil di luar nikah dan pihak
laki-laki lari dari tanggung jawab
- Terkena penyakit menular
seperti AIDS yang belum ada obatnya
- Dikucilkan dari pergaulan dan
masyarakat
Gambar: Rokok
tidak baik bagi kesehatan
3. Mengonsumsi Makanan
yang Sehat
Makanan yang enak belum tentu
menyehatkan. Banyak makanan serta minuman yang berbahaya dan tidak sehat
apabila dikonsumsi. Contohnya, penggunaan boraks dan formalin sebagai pengawet
makanan dan minuman yang seharusnya digunakan untuk mengawetkan mayat.
Janganlah jajan sembarangan.
Usahakan membeli makanan di tempat yang terjamin kesehatannya. Jangan mudah
tergoda dengan iklan di televisi,
radio, surat kabar, majalah, dan lain sebagainya. Makanlah makanan dan
minuman yang bergizi yang disesuaikan dengan kondisi tubuh, aktivitas, serta
usia Anda.
Gambar: Makanan
sehat
Makan sebelum lapar dan berhenti
makan sebelum kenyang adalah kebiasaan yang
baik. Jangan pernah lupa dengan pedoman empat sehat lima sempurna. Makan dengan
asupan gizi seimbang merupakan modal hidup sehat yang sangat berharga.
4. Menjaga Kebersihan Diri
dan Lingkungan
Kebersihan diri sendiri perlu
diperhatikan dan dijaga dengan baik. Jagalah kerapian dan kebersihan badan,
seperti kebersihan rambut, kuku, wajah, mata, telinga, kulit, mulut, gigi, dan
tangan. Hindari bertukar peralatan mandi, rias, kesehatan, pakaian pribadi
dengan orang lain karena mungkin dapat menularkan penyakit yang berbahaya.
Jaga kebersihan lingkungan dari
sampah dan gangguan penyakit lingkungan karena
lingkungan dapat memengaruhi kesehatan
tubuh Anda. Sampah yang menumpuk dan membusuk mengeluarkan bau yang
tidak sedap dan merupakan sumber penyakit.
5. Berolahraga dan
Memeriksa Kesehatan secara Berkala
Berolahraga secara teratur dapat
memacu kerja jantung, pernapasan, dan peredaran darah menjadi lebih baik.
Biasakan berolahraga setiap hari dengan melakukan kegiatan yang ringan seperti
berjalan kaki, senam, fitnes, joging, bersepeda, atau melakukan
olahraga penuh seperti permainan badminton, sepak bola, lari maraton, tenis,
dan bola basket.
Selain berolahraga, periksakan
kesehatan secara berkala ke dokter. Dengan demikian, jika ada penyakit atau
kelainan, dapat terdeteksi lebih cepat sehingga pengobatan pun tidak akan memakan
banyak biaya, waktu, dan tenaga.
Gambar: Memeriksakan
diri ke dokter sebaiknya dilakukan secara rutin
6. Menghindari Stres
Stres atau frustasi dapat menurunkan
kualitas mental dan fisik. Hindari stres dengan cara mendengarkan musik,
bermain video game, berolahraga, curhat, atau berjalan-jalan ke objek wisata.
Intinya, jalani hidup dengan santai.
Jika ada masalah, segera selesaikan agar tidak berlarut-larut sehingga dapat
memicu timbulnya stres. Usahakan istirahat yang cukup dan perbanyak berdoa
kepada Tuhan.
Cara Melakukan Penyelamatan Kecelakaan di Air
Kecelakaan bisa terjadi di mana
saja, termasuk di kolam renang. Kecelakaan juga bisa terjadi sewaktu-waktu
sehingga Anda perlu siaga dan siap melakukan tindakan pertolongan atau
penyelamatan terhadap korban. Itulah sebabnya pengetahuan tentang
penyelamatan di air harus Anda pahami dengan baik
1. Penyebab Kecelakaan
Kecelakaan dapat terjadi karena
beberapa faktor. Anda harus dapat memahami beberapa hal yang dapat menyebabkan
kecelakaan, sehingga Anda dapat bertindak lebih hati-hati. Beberapa kecelakaan
dapat terjadi karena kurangnya keterampilan, pengetahuan, pengawasan,
kehati-hatian, dan juga karena keadaan
fisik yang kurang baik. Beberapa penyebab kecelakaan di air antara lain sebagai
berikut.
- Tidak melakukan pemanasan (warming up) sebelum latihan
berenang.
- Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam
renang.
- Tidak menguasai teknik berenang yang baik.
- Terlalu lelah atau terlalu lama berenang.
- Sarana dan prasarana kolam yang kurang memadai.
2. Cara-Cara Menghindari
Kecelakaan
Berikut ini beberapa hal yang harus
Anda perhatikan agar terhindar dari kecelakaan saat berada di kolam renang.
- Mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam
renang.
- Menggunakan peralatan berenang yang baik.
- Lakukan pemanasan yang cukup sebelum berenang.
- Menguasai salah satu teknik berenang atau minimal
teknik mengapung di air.
- Melakukan sarapan atau makan minimal 2 jam sebelum
latihan berenang.
- Lebih berhati-hati dalam berenang.
- Menghindari latihan renang yang berlebihan atau terlalu
lelah.
3. Bentuk-Bentuk
Pertolongan
Pertolongan yang dilakukan harus
sesuai dengan keadaan korban.
a. Pertolongan pada korban
yang masih dalam keadaan sadar
Anda dapat memberikan pertolongan
dengan cara berikut.
- Memberikan pertolongan dengan peralatan yang tersedia
seperti ban dan pelampung atau barang lain yang dapat terapung.
Penggunaannya diikatkan pada seutas tali sehingga mudah ditarik.
- Melakukan pertolongan langsung kepada korban jika
korban berada dalam dasar kolam atau terapung-apung di permukaan air.
- Jika korban masih dapat menggerakkan anggota tubuh
(akibat tidak lancar berenang), pertolongan dapat dilakukan dengan
mendorong tubuh korban ke arah sisi kolam secara perlahan-lahan.
Gambar: Pertolongan
dengan menggunakan ban
b. Pertolongan pada korban
dalam keadaan tidak sadar
Kita dapat menolong korban yang
tidak sadar dengan cara-cara berikut.
- Pada korban yang masih di air,
dapat dilakukan back stroke saving action, yaitu penolong berenang
dalam keadaan terlentang dengan melakukan gerak kaki seperti gaya katak
dan memposisikan tubuh di bawah korban. Posisikan korban dalam keadaan
berbaring, muka dan hidung korban berada di permukaan air dengan salah
satu lengan atau kedua lengan menarik dagu korban. Lakukan gerakan renang
secara perlahan-lahan ke tepi.
- Pada korban yang telah diangkat
ke tepi dan ditempatkan pada tempat yang nyaman, lakukan penyelamatan
dengan Sistem Resusitasi Jantung dan Paru (RJP).
Pertolongan resusitasi jantung paru
dilakukan dengan tindakan penanganan sebagai berikut.
- Memastikan ketidaksadaran
Periksa keadaan korban. Dengan menepuk atau menggoyangkan
korban dengan pelan dan berteriaklah, “Apa kau baik-baik saja?” Setelah korban
dipastikan tidak sadar, lakukan tindakan membuka jalan napas dan memeriksa
pernapasan dan sirkulasi.
- Membuka jalan napas
Sebagian besar masalah jalan napas disebabkan oleh lidah.
Ketika kepala tertekuk ke depan, terutama ketika korban berbaring terlentang,
lidah dapat menutupi jalan napas.
- Menentukan hilangnya
pernapasan
Tentukan hilangnya pernapasan dengan metode
melihat-mendengarkan-merasakan. Tempatkan telinga Anda di samping hidung dan
mulut korban dengan wajah menghadap dadanya. Lihat kenaikan dan penurunan dada.
Dengarkan dan rasakan udara yang keluar dari mulut atau hidung. Lakukan
pemeriksaan ini maksimal dalam waktu 10 detik. Korban yang bernapas dengan baik
tidak memerlukan resusitasi.
- Memberikan bantuan pernapasan
Jika korban tidak bernapas, berikan pernapasan bantuan
sebanyak 2 kali masing-masing pemberian selama 1 detik atau lebih dengan jeda
untuk pengambilan napas. Berikan dua napas dengan volume yang cukup untuk
membuat dada naik. Jika pernapasan pertama tidak berhasil, ubah posisi kepala
korban sebelum mencoba napas kedua.
- Pemeriksaan denyut nadi
Setelah memberikan 2 kali pernapasan bantuan, langkah
selanjutnya adalah menentukan hilangnya denyut nadi. Taruh ujung jari telunjuk
dan jari tengah Anda bersamaan ke sisi leher korban. Jika korban mempunyai
denyut nadi namun tidak bernapas, lakukan bantuan pernapasan. Pada korban
dewasa, dilakukan sebanyak 10 – 12 kali per menit (atau tiap 5 – 6 detik), bayi
atau anak-anak sebanyak 12 – 20 kali per menit (tiap 3 – 5 detik) dan periksa
nadi setiap 2 menit.
- Tindakan pijat jantung dan pemberian napas buatan
Jika korban tidak memiliki denyut nadi, mulai lakukan RJP, yaitu dengan meletakkan tumit tangan di atas permukaan dinding dada. Tekanan berasal dari tubuh, dengan meluruskan tangan. Tekanan dilakukan ke arah jantung. Frekuensi yang dilakukan adalah 60 – 70 kali per menit. Kompresi harus disertai dengan napas buatan. Jika penolong dua orang, maka pijat dan pemberian napas buatan dilakukan dengan frekuensi 15:2. Pemijatan jantung luar ini harus juga diselingi pemeriksaan denyut nadi setiap dua menit. Pertolongan harus dihentikan jika kondisi penolong kelelahan atau ada petugas gawat darurat yang datang.
Gambar: Resusitasi
Jantung Paru (RJP)
No comments:
Post a Comment