Hindu budha
Indonesia mulai
berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat
hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan
wilayah Timur Tengah. Agama
Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para
musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru
atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.
Pada abad
ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu kerajaan
Tarumanagara yang
dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad
ke-16.
Pada masa
ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan
Buddha Sriwijaya berkembang
pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi
ibukotanya Palembang sekitar
tahun 670. Pada
puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-14
juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih
Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada, berhasil
memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia
beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada
termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang
terlihat dalam wiracarita Ramayana.
Masuknya
ajaran Islam pada sekitar abad ke-12, melahirkan
kerajaan-kerajaan bercorak Islam yang ekspansionis, seperti Samudera
Pasai di Sumatera
dan Demak di Jawa.
Munculnya kerajaan-kerajaan tersebut, secara perlahan-lahan mengakhiri kejayaan
Sriwijaya dan Majapahit, sekaligus menandai akhir dari era ini.
Daftar isi
- 1 Kronologi
- 2 Kerajaan Hindu/Buddha
- 2.1 Kerajaan Hindu/Buddha di
Kalimantan
- 2.2 Kerajaan Hindu/Buddha di
Jawa
- 2.3 Kerajaan Hindu/Buddha di
Sumatra
- 3 Referensi
Kronologi
|
Gaya
penulisan artikel ini tidak mengikuti panduan penulisan Wikipedia. Bantulah
memperbaikinya
berdasarkan panduan penulisan artikel.
|
- 101 -
Penempatan Lembah Bujang yang menggunakan aksara Sanskrit Pallava
membuktikan hubungan dengan India di Sungai Batu. [1]
- 150 - Kerajaan Salakanagara,
berdasarkan Naskah Wangsakerta - Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara
(yang disusun sebuah panitia dengan ketuanya Pangeran Wangsakerta)
diperkirakan merupakan kerajaan paling awal yang ada di Nusantara.
- 300 -
Kerajaan-kerajaan di asia tenggara telah melakukan hubungan dagang dengan
India. Hubungan dagang ini mulai intensif pada abad ke-2 M.
Memperdagangkan barang-barang dalam pasaran internasional misalnya: logam
mulia, perhiasan, kerajinan, wangi-wangian, obat-obatan. Dari sebelah
timur Indonesia diperdagangkan kayu cendana, kapur barus, cengkeh.
Hubungan dagang ini memberi pengaruh yang besar dalam masyarakat
Indonesia, terutama dengan masuknya ajaran Hindu dan Budha,
pengaruh lainnya terlihat pada sistem pemerintahan.
- 300 -
Telah dilakukannya hubungan pelayaran niaga yang melintasi Tiongkok.
Dibuktikan dengan perjalanan dua pendeta Budha yaitu Fa Shien dan Gunavarman. Hubungan dagang ini telah
lazim dilakukan, barang-barang yang diperdagangkan kemenyan, kayu cendana,
hasil kerajinan.
- 400 -
Hindu dan Budha telah berkembang di Indonesia dilihat dari sejarah
kerajaan-kerajaan dan peninggalan-peninggalan pada masa itu antara lain prasasti, candi,
patung dewa, seni ukir, barang-barang logam. Keberadaan kerajaan Tarumanagara
diberitakan oleh orang Cina.
- 603 - Kerajaan
Malayu berdiri di hilir Batang Hari.
Kerajaan ini merupakan konfederasi dari para pedagang-pedagang yang
berasal dari pedalaman Minangkabau. Tahun
683, Malayu runtuh oleh serangan Sriwijaya. {referensi?}
- 671 -
Seorang pendeta Budha dari Tiongkok, bernama I-Tsing
berangkat dari Kanton ke
India. Ia singgah di Sriwijaya untuk
belajar tata bahasa Sanskerta,
kemudian ia singgah di Malayu selama dua bulan, dan baru melanjutkan
perjalanannya ke India.
- 685 -
I-Tsing kembali ke Sriwijaya, disini ia tinggal selama empat tahun untuk
menterjemahkan kitab suci Budha dari
bahasa Sanskerta ke dalam bahasa
Tionghoa.
- 692 -
Salah satu kerajaan Budha di Indonesia yaitu Sriwijaya tumbuh
dan berkembang menjadi pusat perdagangan yang dikunjungi oleh pedagang Arab, Parsi, dan Tiongkok. Yang
diperdagangkan antara lain tekstil, kapur barus, mutiara, rempah-rempah,
emas, perak. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatera, Semenanjung
Malaya, Kamboja, dan Jawa.
Sriwijaya juga menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, Selat
Sunda, dan Laut
China Selatan. Dengan penguasaan ini, Sriwijaya mengontrol
lalu lintas perdagangan antara Tiongkok dan India,
sekaligus menciptakan kekayaan bagi kerajaan.
- 922 - Dari
sebuah laporan tertulis diketahui seorang musafir Tiongkok telah datang
kekerajaan Kahuripan di Jawa Timur dan maharaja Jawa telah menghadiahkan
pedang pendek berhulu gading berukur pada kaisar Tiongkok.
- 932 -
Restorasi kekuasaan Kerajaan Sunda. Hal ini muncul melalui Prasasti Kebon Kopi II yang
bertanggal 854 Saka atau 932 Masehi. [2]
- 1292 -
Musafir Venesia, Marco
Polo singgah di bagian utara Sumatera dalam
perjalanan pulangnya dari Tiongkok ke Persia
melalui laut. Marco Polo berpendapat bahwa Perlak
merupakan sebuah kota Islam.
- 1292 - Raden
Wijaya, atas izin Jayakatwang,
membuka hutan tarik menjadi permukiman yang disebut Majapahit. Nama ini
berasal dari pohon Maja yang berbuah pahit di tempat ini.[3]
- 1293 -
Raden Wijaya memanfaatkan tentara Mongol untuk
menggulingkan Jayakatwang di Kediri. Memukul mundur tentara Mongol, lalu
ia naik takhta sebagai raja Majapahit pertama pada 12 November.[3]
- 1293 - 1478 - Kota
Majapahit menjadi pusat kemaharajaan yang pengaruhnya membentang dari
Sumatera ke Papua, kecuali Sunda dan Madura.
Kawasan urban yang padat dihuni oleh populasi yang kosmopolitan dan
menjalankan berbagai macam pekerjaan. Kitab Negarakertagama menggambarkan
keluhuran budaya Majapahit dengan cita rasa yang halus dalam seni, sastra,
dan ritual keagamaan.[3]
- 1345-1346 -
Musafir Maroko, Ibn
Battuta melewati Samudra dalam perjalanannya ke dan dari
Tiongkok. Diketahui juga bahwa Samudra merupakan pelabuhan yang sangat
penting, tempat kapal-kapal dagang dari India dan Tiongkok. Ibn Battuta
mendapati bahwa penguasa Samudra adalah seorang pengikut Mahzab
Syafi'i salah satu ajaran dalam Islam.
- 1350-1389 -
Puncak kejayaan Majapahit
dibawah pimpinan raja Hayam Wuruk dan
patihnya Gajah Mada.
Majapahit menguasai seluruh kepulauan di asia tenggara bahkan jazirah
Malaya sesuai dengan "Sumpah Palapa"
yang menyatakan bahwa Gajah Mada menginginkan Nusantara
bersatu.
- 1478
Majapahit runtuh akibat serangan Demak. Kota ini berangsur-angsur
ditinggalkan penduduknya, tertimbun tanah, dan menjadi hutan jati.[3]
- 1570 - Pajajaran,
ibukota Kerajaan Hindu terakhir di pulau Jawa
dihancurkan oleh Kesultanan
Banten.
Kerajaan Hindu/Buddha
Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan
- Kerajaan
Kutai
- Kerajaan Sribangun
(Buddha)
- Kerajaan Wijayapura
- Kerajaan Bakulapura
- Kerajaan Brunei Buddha
- Kerajaan
Kuripan
- Kerajaan Negara Dipa
- Kerajaan Negara Daha
Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa
- Kerajaan Salakanagara (150-362)
- Kerajaan Tarumanegara (358-669)
- Kerajaan Sunda Galuh (669-1482)
- Kerajaan
Kalingga
- Kerajaan Kanjuruhan
- Kerajaan
Mataram Hindu
- Kerajaan
Kahuripan
- Kerajaan
Janggala
- Kerajaan
Kadiri (1042 - 1222)
- Kerajaan
Singasari (1222-1292)
- Kerajaan
Majapahit (1292-1527)
Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra
KERAJAAN HINDU – BUDDHA
KERAJAAN KUTAI ( 400 M )Kerajaan Kutai terletak di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.Merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonasia. Sumber sejarah kerajaan Kutai berupa Yupa, ditemukan 7 Yupa. Yupa adalah tugu peringatan upacara korban. Fungsi Yupa untuk mengikat hewan kurban. Huruf yang tertulis di Yupa adalah huruf Pallawa dengan bahasa sansekerta.
Di Kalimantan Timur ditemukan 7 Yupa dan tulisan dan bahasa dalam Yupa diperkirakan berasal dari tahun 400 M.
Raja-raja yang pernah memerintah di kerajaan Kutai yaitu :
* Kudungga
Ditinjau dari namanya adalah orang Indonesia asli yang merupakan pendiri kerajaan Kutai.
* Aswawarman
Merupakan wamsakarta ( pendiri dinasti / keluarga ) yang disamakan dengan dewa Ansuman / matahari.Ditinjau dari namanya sudah mendapat pengaruh Hindu ( nama “ Warman “ dipakai nama gelar raja Hindu di India ).
* Mulawarman
Merupakan raja terbesar yang mendirikan Yupa. Mulawarman adalah raja yang agung dan murah hati, terbukti ia memberikan hadiah atau sedekah ribuan sapi untuk rakyatnya.Semasa pemerintahan Mulawarman Kutai mencapai kemakmuran.
KERAJAAN TARUMANEGARA ( 400 – 500 )
Kerajaan Tarumanegara terletak di Jawa Barat di daerah lembah Sungai Citarum , diperkirakan sekarang terletak di daerah Bogor. Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa.Tarumanegara diperintah oleh raja Purnawarman yang membawa kerajaan ke masa kejayaan.
Sumber sejarah :
a. Berita Cina dari dinasty Tang , menyebutkan
bahwa kerajaan Tolomo mengirim utusan ke Cina pada tahun 528 dan 535 , yang dimaksud Tolomo adalah Taruma .
b .Berita Cina dari Fa – Hien , pendeta Budha Cina yang pernah singgah di Tarumanegara karena kapalnya terserang badai ketika akan pulang dari India ke Cina .
c. .Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara:
- Prasasti Ciaruteun
- Prasasti Kebon Kopi
- Prasasti Jambu
- Prasasti Pasir Awi
- Prasasti Lebak / Cidanghiang
- Prasasti Tugu , Jakarta
Kehebatan raja Purnawarman dianggap sebagai penjelmaan Dewa Wisnu , ia selalu memikirkan kemakmuran rakyatnya .
KERAJAAN HO-LING ( KALINGGA ) ABAD 7 ( 650 )
Kerajaan ini terletak di Jawa Tengah, diperintah oleh ratu Sima. Ia terkenal sebagai ratu yang adil dan bijaksana, pada masa pemerintahannya kerajaan Ho-Ling sangat aman dan tentram, rakyat juga hidup dalam kemakmuran. Sumber sejarah yang banyak mengungkap kerajaan Ho-Ling adalah berita cina pada zaman dinasti Tang. Diceritakan bahwa “ Kerajaan Ho-Ling terletak di lautan selatan antara pulau Bali dan Sumatera, ibukota dikelilingi tembok, raja tinggal di bangunan besar bertingkat dengan singgasana dari gading”.
I-Tsing seorang pendeta Budha Cina mengatakan bahwa Hwni-ning pendeta Budha Cina pada tahun 664 pernah tinggal di Ho-Ling untuk menterjemahkan kitab suci agama Budha Hinayana dengan bantuan pendeta Budha Ho-Ling yang bernama Joh-na-po-to-lo ( Joanabhadra ).Dari keterangan ini dapat dipastikan bahwa kerajaan Ho-Ling bercorak Budha dan menjadi kerajaan Budha tertua di Indonesia.
Ratu Sima menjalankan hukum dengan keras dan tidak pandang bulu, siapa yang mencuri dipotong tangannya, termasuk terhadap putra mahkotanya ketika kakinya menyentuh pundi-pundi emas yang diletakkan di pinggir jalan, maka ia mendapat hukuman potong kaki.
Agama Budha yang berkembang adalah Budha Hinayana.
Apa dampak positif diberlakukannya hukum dengan keras oleh ratu Sima pada kerajaan Ho-Ling ?
Setujukah kamu bila hukum Ratu Sima diterapkan sekarang ?
KERAJAAN SRIWIJAYA ( 683 M )
Sriwijaya merupakan kerajaan maritim dan Budha terbesar di Indonesia. Dari beberapa prasasti yang ditemukan diperkirakan Sriwijaya berokasi disekitar kota Palembang ( tepi sungai Musi ) dan berdiri pada abad 7.
Sumber sejarah Sriwijaya dapat diperoleh dari prasasti-prasasti yang banyak ditemukan di Sumatra dan Bangka.
Gambar prasasti Sriwijaya, Kota Kapur dan Kedukan Bukit.
- Prasasti Kedukan Bukit ( 683 ), mengisahkan perjalanan suci Dapunta Hyangmenaklukkan beberapa daerah untuk memajukan Sriwijaya.
- Prasasti Talang Tuwo ( 684 ) , mengisahkan pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran semua makhluk.
- Prasasti Telaga Batu, isinya berupa kutukan kepada semua orang yang bertindak jahat dan tidak taat pada raja.
- Prasasti Kota Kapur ( 686 ), berisi usaha Sriwijaya menaklukkan pulau Jawa .
- Prasasti Karang Berahi ( 686 ), berisi kutukan setiap yang orang jahat.
- Prasasti Palas Pasemah, isinya tentang daerah Lampung diduduki Sriwijaya pada abad 7.
- Prasasti Ligor ( 775 ), isinya menceritakan pembangunan candi oleh Sriwijaya.
- Prasasti Nalanda ( 860 ), isinya Balaputradewa mendirikan asrama bagi biksu yang sedang belajar agama Budha di Benggala, India
A. Sriwijaya Berkembang Menjadi Kerajaan Maritim yang besar.
Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Balaputradewa. Sriwijaya berhasil mengembangkan diri sebagai pusat perdagangan dan pusat pemerintahan. Satu demi satu daerah disekitarnya jatuh di bawah kekuasaan Sriwijaya. Dari semenanjung Melayu, selat Malaka, Sumatera Utara sampai selat Sunda.
Dengan demikian Sriwijaya berhasil menguasai jalur perdagangan Nusantara dan Internasional, posisi ini sangat menguntungkan perekonomian Sriwijaya.
Faktor yang mendukung Sriwijaya tampil sebagai kerajaan maritim yang besar dan kuat adalah :
- Letak Sriwijaya yang strategis dekat dengan selat Malaka yang dilalui jalur perdagangan dan pelayaran Internasioanl.
- Memiliki armada laut yang kuat, mampu mengamankan jalur perdagangan dari para perampok atau bajak laut.
- Sriwijaya menjadi pelabuhan transit yang ramai, disinggahi pedagang-pedagang asing sehingga pajak atau cukai sangat banyak.
- Majunya jalur perdagangan Internasioal dari Cina ke India.
- Sriwijaya kaya komoditas perdagangan seperti emas, rempah-rempah dan beras.
Selain maju di bidang perdagangan dan politik, Sriwijaya juga tampil sebagai pusat perkembangan agama Budha di Asia Tenggara.
Bukti bahwa Sriwijaya menjadi pusat agama Budha adalah sebagai berikut :
- Dari catatan I-Tsing ( seorang pendeta Budha Cina ) diketahui Sriwijaya menjadi pusat ilmu dan agama Budha, jumlah pendeta ada 1000 orang.
- Sriwijaya membangun vihara untuk para Bhiksu yang sedang menuntut ilmu.
- Sriwijaya memiliki pendeta-pendeta Budha terkenal seperti Sakyakirti dan Darmapala.
- Dibangun candi muara Takus dan patung sang Budha di Bukit Siguntang.
- Didirikan perguruan tinggi agama Budha .
ekonomi, sosial dan budaya.
* Jelaskan hubungan kerajaan Sriwijaya dengan kerajaan Mataram Kuno !
C. Runtuhnya kerajaan Sriwijaya
Pada abad 10 kerajaan Sriwijaya mengalami kemnduran. Ada beberapa faktor yang mempercepat runtuhnya Sriwijaya :
a. Serangan kerajaan Colamandala ( India ) tahun 1068 , raja Sriwijaya, Sri Sanggramawidjaja Tunggadewa ditawan musuh.
b. Lemahnya armada laut Sriwjaya sehingga tidakmampu mengontrol keamanan dibidang politik dan perdagangan.
c. Daerah bawahan Sriwijaya mulai melepaskan diri dari Sriwijaya
d. Merosotnya perdagangan karena tidak ada jaminan keamanan.
e. Berdirinya kerajaan Majapahit pada abad 13 .
5 . KERAJAAN KANJURUHAN ( ABAD 8 M )
Kerajaan ini terletak di Malang, Jawa Timur, agama yang berkembang adalah Hindu Syiwa. Raja-raja yang memerintah adalah:
- Dewa Singha adalah pendiri dan raja pertama Kanjuruhan.
- Liswa yang bergelar Gajayana adalah raja terbesar yang berhasil membawa Kanjuruhan ke zaman keemasan.
- Patung Resi Agastya, Agastya adalah pendeta Brahmana dari India Selatan yang terkenal kesaktiannya, peresmian patung ini dengan upacara kebesaran yang dipimpin para Brahmana.
- Candi Badut sebagai tempat suci pemujaan Dewa.
- Arca dan Lingga.
Buktikan bahwa Gajayana adalah raja yang berhasil membawa Kanjuruhan ke zaman keemasan !
6.KERAJAAN MATARAM KUNO ( 732 – 929 M )
Berdasarkan prasasti Canggal pada tahun 732 M di Jawa Tenggah terdapat kerajaan Hindu yang berpusat di lembah sungai Progo. Kerajaan Mataram kuno pernah diperintah oleh dua dinasti / wangsa yang berbeda agama.
A.Pemerintahan Dinasti Sanjaya Pertama
Kerajaan Mataram kuno didirikan oleh raja Sanna yang bijaksana, setelah Sanna
meninggal Mataram diperintah oleh raja Sanjaya. Berdasarkan prasasti Mantyasih, Sanjaya dipakai sebagai pangkal silsilah, ia bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Raja Sanjaya meneruskan cara pemerintahan yang telah dirintis oleh raja Sanna.
Ia berhasil menciptakan kemakmuran dan ketentraman rakyatnya, agama yang berkembang adlah Hindu Syiwa. Raja-raja Hindu keluarga Sanjaya banyak membangun candi-candi Hindu didataran tinggi Dieng, daerah ini sering disebut “Kota Para Paderi”
Disekeliling candi didirikan rumah kediaman para Brahmana, penginapan para musafir, raja dan para bangsawan. Setelah raja Sanjaya meninggal, Mataram diperintah oleh Rakai Panangkaran.
B. Pemerintahan Dinasti Syailendra
Pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran di daerah Bagelan dan Yogyakarta
Timbul kerajaan baru yang berkembang pesat dibawah dinasti Syailendra. Kerajaan ini pada mulanya merupakan taklukan kerajaan Mataram.
Pada tahun 778 M Syailendra berhasil menaklukkan Mataram dan sejak saat itulah Mataram Jawa Tengah diperintah oleh dinasti Syailendra yang beragama Budha.
Dinasti Syailendra berkuasa kira-kira satu abad di Mataram. Raja-raja dari dinasti Syailendra diantaranya adalah : Bhanu, Sri Dharmatungga ( Wisnu ), Sri Sanggramadananjaya ( Indra ), Samaratungga dan Balaputra Dewa. Silsilah keluarga Syailendra terdapat piagam Manjusri. Kerajaan Mataram pada masa dinasti Syailendra mencapai puncak kejayaan ketika diperintah raja Samaratungga.
Pada masa dinasti Syailendra dibangun candi-candi yang bercorak Budha seperti, candi sewu, Kalasan, Sari, Borobudur, Pawon, Mendut, Ngawen.
Setelah beberapa lama Mataram dibawah pengaruh Syailendra, dinasti Sanjaya yang pernah tersingkir bangkit kembali. Rakai Pikatan ( Sanjaya ) menikah dengan Pramodawardhani ( Syailendra ). Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Rakai Pikatan untuk merebut tahta kerajaan dari dinasti Syailendra.
Adik pramudawardani : Balaputradewa tidak setuju akhirnya terjadi perang Balaputradewa malawan Pikatan . Balaputradewa terdesak melarikan diri ke Sriwijaya ( kakeknya ) . dari Sriwijaya , Balaputradewa akan menghancurkan kerajaan Mataram Hindu di Jawa .
Untuk menghindari serangan dari Sriwijaya , Mpu Sendok memindahkan kerajaan Mataram Hindu ke Jawa Timur dan mendirikan dinasty baru yaitu ISANA .
Tahun 929 , Mpu Sendok memindahkan Mataram Hindu ke Jawa Timur alasannya :
- Jawa Timur lebih subur dan strategis
- Politik di Jawa Tengah sedang kacau
Kerajaan ini terletak di Jawa Timur , merupakan kelanjutan dari kerajaan Mataram Kuno .
Sumber sejarah : Prasasti Kalkuta / Surabaya berisi silsilah raja-raja dinasti Isana .
Raja-raja yang pernah memerintah :
* Pu Sendok ( 929 – 947 ) merupakan pendiri dinasti Isana .
* Darmawangsa, tahun 991 – 1017 à( raja terbesar ) .
Pernah menyerang Kerajaan Sriwijya untuk mengalihkan perdagangan.
Untuk memperluas wilayah ia mengadakan politik bersahabat dengan Bali.
Darmawangsa gugur sekeluarga diserang kerajaan Wurawari ( sekutu Sriwijaya ) pada waktu mengadakan pernikahan putrinya dengan Erlangga, peristiwa ini disebut “ pralaya Medang “.
* Erlangga 1019 – 1049
Erlangga berhasil menyelamatkan diri bersama pengawalnya Narotama pada waktu Medang diserang kerajaan Wurawari. Pada masa pemerintahannya Erlangga berhasil menyatukan kembali kerajaan –kerajaan yang terpisah.
Usaha Erlangga untuk meningkatkan kesejahteraan :
§ Membangun waduk Waringin Sapta ( Sungai Brantas ) untuk mencegah banjir.
§ Membuat jalan-jalan
§ Membangun pelabuhan Hujung Galuh / Tuban .
Hasil karya sastra :
kitab Arjunawiwaha ditulis oleh Pu Kanwa menceritakan tentang keberhasilan Erlangga .
Erlangga Juga menulis piagam Surabaya / prasasti Kalkuta yang berisi silsilah raja2 dinasti Isana .
Erlangga wafat tahun 1049 dimakamkan di Candi Belahan dilereng Gunung Pananggungan Jawa Timur.
8. KERAJAAN KEDIRI ( 1050 – 1222)
Sepeninggal Erlangga kerajaan dibagi dua yaitu Jenggala dan Panjalu .
Kerajaan Panjalu / Kediri beribukoya di Daha sedangkan Jenggala berlokasi di Kahuripan . Kerajaan Medang dibagi dua oleh Pu Barada, Maksud Erlangga membagi dua kerajaan adalah untuk mencegah perang saudara . Namun upaya ini gagal, nyatanya terjadi perang saudara antara Panjalu dan Jenggala . Perang saudara ini dilukiskan dalam kitab Baratayuda yang ditulis oleh Pu Sedah dan pu Panuluh .
Raja –raja yang pernah memerintah Kediri:
* Samarawijaya ( 1050 – 1114 )
Tidak banyak meninggalkan bukti tertulis , kemungkinan ia yang mengalahkan Mapanji Garasakan dari jenggala .
* Bameswara ( 1115 – 1130 )
Tidak banyak meninggalkan bukti tertulis .
* Jayabaya ( 1130 – 1160 )
Dibawah pemerintahan Jayabaya , Kediri mengalami kejayaan . Ia seorang ahli ramal / nujum , kumpulan ramalannya ditulis dalam kitab Jangka Jayabaya .
* Kertajaya ( 1200 – 1222 )
Kertajaya adalah raja terakhir Kediri , Ia gugur di Ganter tahun 1222 , karena terjadi pemberontakan golongan Brahmana yang dibantu Ken Arok .
9. KERAJAAN SINGASARI ( 1222 – 1292 )
Letak kerajaan Singasari di daerah Malang, Jawa Timur. Semula berawal dari kekuasaan seorang akuwu / bupati Tumapel. Perkembangan selanjutnya Singasari menjadi kerajaan besar.
Sumber sejarah : Kitab Pararaton yang berisi tentang raja-raja yang memerintah Singasari.
Raja-raja yang pernah memerintah Singasari adalah :
- Ken Arok ( 1222 – 1227 ), merupakan pendiri dinasti Girindrawangsa dengan gelar Ranggah Rajasa sang Amurwabumi.
- Anusapati ( 1227 – 1248 ), dimakamkan di candi Kidal
- Tohjaya , masa pemerintahannya tidak lama karena dibunuh oleh Ranggawuni anak Anusopati.
- Ranggawuni (1249 – 1267 ) , bergelar Wisnuwardana dibantu Mahesa Cempaka bergelar Narasinga Murti.
- Kertanegara ( 1268 -1292 ), raja terbesar yang ingin menyatukan nusantara.
– Tahun 1289 Meng-Ki utusan dari Cina ( Kubilai- Khan ) dilukai dipotong hidungnya
– Tahun 1292, Kertanegara gugur.
– Tahun 1293 tentara Cina ( 20.000 ) datang untuk membalas dendam pada raja Kertanegara namun raja sudah meninggal ( hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk menyerang Jayakatwang ).
Runtuhnya Singasari karena diserang oleh Jayakatwang ( Kediri ) tahun 1292 . R Wijaya melarikan diri, ditolong oleh lurah desa Kudadu dan disarankan untuk pergi ke Madura minta bantuan Bupati Madura Aryawiraraja.
Disarankan agar Raden Wijaya menyerah pada Jayakatwang . Raja Jayakatwang menerima Raden Wijaya dan diberi tanah Hutan Tarik , dimana ditanah ini nanti Raden Wijaya mendirikan kerajaan Majapahit .
10. KERAJAAN MAJAPAHIT ( 1215 – 1400 )
Kerajaan Majapahit semula sebidang tanah bernama Hutan Tarik yang diberikan Jayakatwang kepada R. Wijaya. Secara diam-diam R. Wijaya membangun kerajaan bernama Majapahit.
Sumber sejarah :
- Prasasti Butak, berisi peristiwa runtuhnya Singasari dan perjuangan R. Wijaya mendirikan Majapahit.
- Kitab Pararaton, menceritakan tentang raja-raja Singasari dan Majapahit
- Kitab Negarakertagama, berisi kisah perjalanan Hayam Wuruk keliling Jawa Timur.
- Raden Wijaya ( 1215 – 1309 )
* Ranggalawe, tahun 1295
* Sora, tahun 1311
* Juru Demung, tahun 1313
Pemberontakan terjadi karena mereka tidak
puas dengan jabatan yang diberikan .Tahun
1309 R. Wijaya meninggal di candikan di candi
Antapura.
- Jayanegara ( 1309 – 1328 )
* Kuti , tahun 1319
* Nambi , tahun 1316
* Semi , tahun 1318
Pemberontakan yang paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti yang berhasil menguasai ibu kota kerajaan. Namun pemberontakan-pemberontakan dapat dipadamkan oleh Gajah Mada.
- Tri Bhuwanatunggadewi ( 1328 – 1350 )
- Hayam Wuruk ( 1350 – 1389 )
Gajah Mada meninggal tahun 1364, sejak itu Majapahit mengalami kemerosotan.
- Wikramawardana
Wirabumi dapat dikalahkan sehingga Majapahit dapat stabil kembali ,Raja Majapahit terakhir adalah Brawijaya V,setelah itu kerajaan hancur diserang oleh Raden Patah dari Demak.
Sebab keruntuhan kerajaan Majapahit :
1. Wafatnya tokoh besar Gajah Mada dan Hayam Wuruk
2. Adanya perang “ Paregreg “ tahun 1401 – 1406
3. Serangan dari armada Cina yang dipimpin Laksamana Cheng-Ho
4. Daerah vasal Majapahit melepaskan diri
5. Masuknya agama Islam ke Nusantara
SASTRA
1. Kitab Pararaton berisi tentang raja-raja Singasari dan Majapahit.
2. Kitab Negarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca berisi perjalanan Hayam Wuruk keliling Jawa Timur.
3. Kitab Sutasoma ditulis Mpu Tantular berisi ajaran Syiwa Budha terdapat kalimat Bhinneka Tunggal Ika.
Runtuhnya Kerajaan Majapahit dituliskan dalam kalimat candrasengkala “ sirno ilang kertaning bumi “yang berarti Tahun 1400 Saka atau tahun 1478 M.
PENINGGALAN SEJARAH BERCORAK HINDU-BUDHA
1. Prasasti
Peninggalan kerajaan –kerajaan Hindu-Budha di Indonesia yang masih ada adalah prasasti-prasasti yang memuat tentang informasi kerajaan – kerajaan Hindu-Budha di Indonesia
Contoh :
* Prasasti Yupa ( Kalimantan Timur )
* Prasasti Ciaruteun ( Bogor )
* Prasasti Mantyasih ( Jawa Tengah )
* Prasasti Canggal ( Jawa Tengah )
2. Candi
Menurut fungsinya dari daerah asalnya India candi merupakan bangunan suci tempat upacara , tetapi di Indonesia ada yang difungsikan untuk makam raja-raja.
Candi yang bercorak Hindu :
§ Candi Prambanan
§ Kelompok Candi Dieng
§ Candi Gedong Songo
§ Candi Sambisari
§ Candi Gunung Wukir
Candi bercorak Budha :
§ Candi Borobudur
§ Candi Mendut
§ Candi Pawon
§ Candi Sewu
§ Candi Plaosan
3 . Sastra
Hasil karya sastra pada zaman kerajaan
Kediri
Kitab Bharatayuda dikarang oleh Mpu Sedah dan Empu Panuluh tahun 1157.
Kitab Arjunawiwaha dikarang oleh Mpu Kanwa , berisi perkawinan raja Erlangga.
Kitab Smaradhahana dikarang oleh Mpu Dharmaja .
Hasil karya sastra pada zaman kerajaan Majapahit :
kitab Negarakertagama ( 1365 ) dikarang oleh Mpu Prapanca .
Kitab Sutasoma dikarang oleh Mpu tantular .
Kitab Pararaton tanpa nama pengarang , berisi cerita tentang kerajaan Singasari dan Majapahit.
Kitab Sundayana berisi tentang Perang bubat.
Kitab Ranggalawe berisi tentang pemberontakan Ranggalawe.
Kitab Usana Jawa berisi tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah Mada .
No comments:
Post a Comment