Ada satu bagian dalam Ibadat Agung Jumat Agung yang kadang masih jadi perdebatan hingga hari ini, yakni cium salib. Dalam bahasa liturgi disebut juga dengan istilah kecup salib.
Pada bagian ini, umat Katolik akan maju satu per satu dengan cara berbaris dan mengecup salib atau mencium salib. Ini adalah salah satu bagian penting dalam liturgi Jumat Agung yang dilakukan di seluruh dunia.
Di Jakarta dan di beberapa tempat di daerah Jawa, kecup salib dilakukan dengan berjalan seperti biasa hingga ke depan kemudian mengecup salib yang bisanya dipegang oleh misdinar
Sementara di beberapa wilayah di Indonesia timur, kecup salib dalam Ibadat Jumat Agung dilakukan dengan cara berlutut. Kurang lebih dua sampai tiga meter sebelum mencapai salib, umat berlutut dan berjalan dengan lutut hingga mencium salib.
Juga, sebelum maju untuk mencium salib, umat wajib menanggalkan alas kaki, entah itu sandal atau sepatu. Umat maju tanpa menggunakan alas kaki.
Pertanyaannya, mengapa umat Katolik begitu menghormati salib? Apakah itu bisa ditafsirkan sebagai tindakan menyembah berhala? Ini penjelasannya.
1. Akar sejarah
Tradisi cium salib atau kecup salib saat Ibadat Agung Jumat Agung sudah dimulai sejak abad 4. Mula-mula kebiasaan ini dilakukan ke di Yerusalem. Seiring berkembangnya waktu, kebiasaan tersebut diakui Gereja dan mulai dilakukan di seluruh dunia.
Tradisi atau kebiasaan itu pun selanjutnya dimasukan menjadi salah satu bagian penting dalam perayaan Jumat Agung.
2. Simbol kemenangan
Salib yang kita kecup mempunyai makna kurban sekaligus kemenangan. Bagi kita yang tidak memahami, kurban Yesus di salib adalah kebodohan. Tapi bagi Allah, itulah makna kemenangan atas maut (bdk. 1 Kor 1: 18-31).
3. Makna kecup salib
Hendaknya pandangan tentang maju mengecup salib tidak hanya terbatas pada tindakan mengecup itu sendiri, tapi harus sampai pada alasan dan tujuan dari tindakan itu sendiri. Terlebih pula pada iman yang mau disimbolkan melalui tindakan tersebut.
Mengecup salib mengandung makna kagum sekaligus syukur atas pengorbanan Kristus di salib untuk penebusan kita. Selanjutnya, kebangkitan-Nya Kristus membawa kita pada kemenangan dan menyematkan kembali martabat anak Allah ke dalam diri kita yang sudah diselamatkan.
Kita menghormati Dia yang tersalib karena Dia memilih jalan yang paling keji untuk keselamatan kita, sahabat-sahabat-Nya. “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya” (Yoh. 15:13).
Jadi tidak ada alasan lagi untuk menilai atau bahkan berprasangka bahwa mengecup salib adalah tindakan menyembah berhala. Lihatlah kedalaman makna yang mau diungkapkan melalui tindakan tersebut.
Pendidikan Jasmani,Kesehatan,Olahraga dan Rekreasi adalah Proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Dalam Blog ini Disajikan berbagai Materi ,Rangkuman,Soal Dan Perangkat Pembelajaran Dari KTSP, K-13 Dan Kurikulum Merdeka Belajar Yang Terbaru Dari Mata Pelajaran PJOK Yang dan Dapat Di Download Gratis.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
MODUL AJAR PJOK SD FASE B KELAS IV MATERI 1.5
MODUL AJAR PJOK SD FASE B KELAS IV Penyusun : Jenjang Sekolah : SD K KA REDONG Kelas : IV Materi : 1.5 A...
-
CONTOH SOAL UJIAN PRAKTEK PJOK SD UJIAN SEKOLAH ( US ) PRAKTIK...
-
A. UPACARA PEMBUKAAN JAMRAN 2019 (DILAKSANAKAN DI BAWAH JAM 12.00 ) UPACARA PEMBUKAAN JAMBORE RANTING KE.....TAHUN 2019 KWARRAN....
-
RASIONAL Rasional Alur Tujuan Pembelajaran adalah rangkaian tujuan yang disusun secara logis menurut ururtan pe...
No comments:
Post a Comment